Belajar Kecerdasan Artifisial dengan Game
>> 7.24.2009
Para ilmuwan berhasil mengembangkan game komputer terbaru yang bernama ‘Gorge’. Game ini dirancang untuk membantu anak-anak dalam memahami Intelegensi Buatan-atau yang biasa dikenal dengan Artificial Intelligence (AI), pemahaman mereka bisa diperoleh melalui permainan-permainan dan bahkan mereka bisa merubah permainan tersebut sesuai keinginan mereka. Game ini pun bisa mengembangkan ketrampilan interaksi sosial si anak.
Tema Populer
Robot-robot pintar menjadi hidup dan nyata – ini merupakan tema popular dalam film-film science fiction. Hasil ciptaannya melarikan diri dari penciptanya, hasil ciptaannya memiliki perasaan, hasil ciptaannya menjadi lebih pintar dari manusia, dan pada akhirnya mereka berusaha untuk menguasai dunia. Fenomena Artificial Intelligence, atau disingkat AI, telah menarik perhatian manusia bahkan sebelum zamannya Frankenstein.
Para peneliti dari Fraunhofer Institute for Digital Media Technology IDMT di Ilmenau kini berencana untuk mengajari anak-anak tentang apa itu AI. “Untuk itu, kami telah mengembangkan game komputer sederhana yang kami beri nama ‘Gorge.” Kata Prof. Klaus Peter Jantke, kepala departemen IDMT. “Gorge memungkinkan anak-anak untuk mengetahui cara kerja AI melalui permainan, karena anak-anak bisa memengaruhinya sendiri,” Aturan main Gorge sederhana: Anggota tim harus berpindah diatas sebuah papan untuk mencapai tujuan tertentu, sama seperti permainan ‘Ludo’. Sebuah dadu digunakan menentukan anggota tim harus berpindah kemana. Mendorong dan memindah anggota tim lain diperbolehkan – jadi bila ada anggota tim berpindah ke kotak dimana sudah ada anggota tim lain, maka anggota tim lain itu berpindah ke kotak berikut yang masih kosong. Jalurnya saling menyilang oleh kekosongan kotak – nama permainan tersebut. Salah satu anggota tim bisa melewati kotak yang kosong apabila dibantu anggota tim yang lain. Lalu anggota tim tersebut bisa memutuskan apakah akan membantu anggota tim lain untuk keluar atau membiarkannya mati dalam kotak yang kosong tadi – dengan kata lain, ia bisa menempatkan diri sebagai hero atau penjahat.
Membuat Aturan
“Hebatnya dari game ini adalah tidak hanya kita bisa melawan orang lain. Kita juga bisa bermain melawan komputer, atau bisa juga satu komputer melawan komputer lainnya,” kata Jantke “Ini bahkan lebih menyenangkan, karena kita bisa menyetel seberapa ‘baik’ atau seberapa ‘jahat’ komputer tersebut. “Contohnya, pemain bisa membuat aturan yang menetapkan: ‘Jika kau menemukan seseorang dalam kotak, maka kau harus selalu mengeluarkan mereka.’ Atau ‘Jangan pernah masuk ke dalam kotak kosong.’ Dengan demikian, anak-anak bisa memutuskan apakah mereka lebih suka bermain bersama lawan main yang baik atau jahat. Dan mereka bisa memerhatikan pola perilaku seperti apa yang dikembangkan oleh mesin AI, entah apakah perilaku yang lebih agresif atau lebih mempertahankan diri.
Apa yang terjadi apabila beberapa penjahat saling bermain satu sama lain? Siapa yang akan menang apabila semua pemainnya baik? Apakah semua yang baik akan selalu mengalahkan yang jahat? Anak-anak bisa melihat observasi yang menarik tentang AI dan belajar banyak dari game ini. Para peneliti akan menampilkan prototype di Hannover.
Diterjemahkan secara bebas dari http://www.sciencedaily.com/
foto:cs.wisc.edu
0 komentar:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Post a Comment