Mahasiswa dan Pelajar Indonesia Kompetitif

>> 4.23.2010

Kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.Itu terbukti dari semakin banyaknya mahasiswa Indonesia yang mengikuti berbagai kompetisi dunia. Bahkan banyak di antaranya yang berhasil mendapatkan penghargaan dan menjadi nomor satu. Beberapa di antara mahasiswa Indonesia yang berhasil menyabet prestasi bergengsi pada tingkat internasional adalah mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM), Dewi Ratih Ayu Daning.Dewi berhasil menjadi jawara dalam Altech Young Scientis yang diselenggarakan oleh Altech. Daning menyabet dua kemenangan sekaligus.Selain terpilih sebagai the 1st place undergraduate country winner for Indonesia setelah menyisihkan 80 kandidat. Pada Februari lalu Daning juga sukses menyabet peringkat pertama di tingkat Asia Pasifik dengan mengalahkan 1.000 kandidat. Berkat keberhasilannya tersebut, pada 16–19 Mei 2010 mendatang Daning akan melaju ke tingkat dunia.


Dia akan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam Altech’s 26th International Animal Health and Nutrition Symposium dan bersaing dengan perwakilan dari Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Afrika di Kentucky,Amerika Serikat. Prestasi mahasiswi Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak ini diraih berkat penelitian yang diajukannya tentang pemanfaatan teh hitam untuk menurunkan kandungan gas metan pada fermentasi rumen ruminansia. Penelitiannya berawal dari keprihatinan terhadap pemanasan global yang melanda berbagai negara. Seperti diketahui, gas metan merupakan polutan yang menimbulkan kerusakan lapisan ozon dan pemanasan global. Dikatakan Daning, dalam hal ini,ternak ruminansia merupakan penghasil 20% total gas metan di dunia.

Guna mengurangi produksi gas metan pada ruminansia, Daning mencoba mencari solusi yang mampu menciptakan peternakan yang ramah lingkungan. Daning menawarkan sebuah terobosan, yakni dengan menambahkan limbah teh hitam pada pakan ruminansia. “Teh hitam mengandung senyawa tannin (1,59%) yang mampu menekan tumbuhnya bakteri penghasil gas metan, seperti protozoa dan bakteri metanogenik,”papar Daning. Disebutkan Daning, dengan menambahkan teh hitam pada pakan ternak terbukti mampu menurunkan produksi gas metan pada ternak secara signifikan.Dari hasil uji laboratorium, lanjutnya, dengan penambahan 6 mg tannin, jumlah protozoa dalam rumen ternak mengalami penurunan sampai 34% dan produksi gas metan turun hingga 62%.

Enam miligram senyawa tannin diperoleh dari 0,1 gram limbah teh hitam dan 0,3 gram pakan hijauan (rumput raja dan konsentrat). Lebih lanjut dikatakannya bahwa dengan penambahan sebanyak 3 miligram limbah teh hitam ke dalam pakan ternak, gas metan yang diproduksi hanya sebesar 1,35 mg. Sementara pada ternak yang pakannya tidak ditambahkan limbah teh hitam, hanya menggunakan hijauan, menghasilkan metan yang lebih banyak, yaitu sebesar 4 mg. “Jadi, untuk mengurangi produksi metan tidak harus menjadi seorang vegetarian, cukup dengan menggunakan limbah teh hitam yang selama ini belum begitu dimanfaatkan,”jelas Daning.

Sementara lima pelajar Indonesia terpilih sebagai delegasi untuk Intel International Science and Engineering Fair 2010, sebuah program di bawah naungan Society for Science & the Public. Kelima pelajar ini antara lain Afrizal, Wafiakmal Miftah, Lutfi Fachry Muhammad, Mohammad Pandi Alam,dan Jayu Pramudya,merupakan finalis dari Lomba Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan pada 2009 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan melakukan proyek riset dalam kategori ilmu sosial, teknik, dan alam. Mereka akan berangkat ke Intel ISEF 2010 di bulan Mei, pameran ilmiah prakuliah terbesar di dunia, yang akan diadakan di San Jose, California,Amerika Serikat.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah Remaja sejak 1969. Perubahan format kompetisi dilakukan mulai tahun ini,ditandai dengan keikutsertaan Indonesia dalam Intel ISEF. Para peserta terlebih dulu mengirimkan proposal dan kemudian mengerjakan proyek mereka setelah proposal disetujui. “Pendidikan semakin diakui sebagai faktor utama bagi tingkat daya saing dan keberhasilan sebuah negara. Dan riset merupakan salah satu jalan untuk menyediakan kemampuan dan pengetahuan yang tepat bagi para pelajar. Lewat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, kami di Kementerian Riset dan Teknologi menyediakan kemampuan dan pengetahuan tersebut sedini mungkin.

Berkat kerja sama antara LIPI dan Intel Indonesia, saya percaya para siswa akan dilengkapi dengan kemampuan untuk berkompetisi di tingkat global,” kata Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata. Lebih dari 1.500 siswa dari 51 negara akan berbagi ide,memamerkan riset dan penemuan canggih, serta berlomba untuk mendapatkan hampir USD4 juta dalam bentuk beasiswa dan penghargaan. Tiga pemenang utama akan diberikan beasiswa masing-masing sebesar USD50.000 dari Intel Foundation. Siswa SMU yang berpartisipasi dalam Intel ISEF merupakan penemu masa depan. Proyek-proyek yang dilombakan akan menjawab berbagai masalah ilmiah yang merupakan tantangan global saat ini seperti perubahan iklim, kanker, bahan bakar alternatif,keselamatan pengemudi,dan kelaparan.

Para finalis Intel International Science and Engineering Fair dipilih tiap tahunnya dari 550 lomba yang telah terafiliasi di seluruh dunia. Setiap lomba bisa mengirim maksimal dua proyek individual dan satu proyek kelompok ke Intel ISEF. Di Indonesia, Intel bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,lewat Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diadakan tiap tahun. Delegasi Indonesia untuk Intel ISEF merupakan pemenang dari LKIR. Dalam sebuah kesempatan, mahasiswa dari Universitas Prasetiya Mulya terpilih sebagai pemenang Nasional L’Oréal Brandstorm 2010 dan berhak mewakili Indonesia untuk maju ke ajang kompetisi marketing internasional - L’Oréal Brandstorm International Final Championship 2010 di Paris pada 16–17 Juni 2010,serta selangkah lebih dekat untuk memenangkan hadiah berupa perjalanan ke negara manapun di dunia senilai 10.000 euro.

Presiden Direktur L’Oréal Indonesia Jean-Christophe Letellier mengucapkan selamat kepada Tim MAGALI dari Universitas Prasetiya Mulya atas kemenangannya dalam Nasional L’Oréal Brandstorm 2010. Ide brilian dan inovatif yang mereka tampilkan melalui produk “REVOLT” telah mengantarkan tim ini kepada pencapaian yang tinggi. Kampanye program pemasaran mereka yang menyeluruh dengan konsep program yang terintegrasi satu sama lainnya, serta kemampuan mereka mempertahankan argumen di hadapan para juri dalam bahasa Inggris yang sempurna, menjadikan tim MAGALI unggul dari ketiga finalis lainnya.

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/319114/


0 komentar:

Post a Comment

Komentar Terbaru

About Me

My Photo
Hery Herawan
-La Tahzan-
View my complete profile

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP